Kalibrasi adalah proses pengecekan dan penyesuaian alat agar sesuai dengan standar yang di tetapkan. Kalibrasi di lakukan untuk memastikan alat berfungsi dengan baik dan memberikan hasil yang akurat.
Manfaat Kalibrasi
- Menghindari cacat atau gagal produk
- Menjaga kondisi alat ukur
- Menghindari risiko kecelakaan kerja
- Memenuhi standar nasional dan internasional
- Meningkatkan akurasi
- Menjaga dan meningkatkan kualitas produk
- Menghemat biaya
Frekuensi kalibrasi
Kalibrasi alat ukur perlu di lakukan secara berkala, tergantung seberapa sering alat tersebut di gunakan atau mengalami penurunan performa.
Di Indosurta samarinda juga melayani beberapa kalibrasi alat survey seperti
- Total station
- Theodolite
- Automatic Level
- Prisma Polygon dll.
Kalibrasi Alat Total Station
Total Station adalah alat ukur elektronik yang digunakan dalam survei dan pemetaan untuk mengukur sudut, jarak, dan koordinat dengan presisi tinggi. Kalibrasi Total Station sangat penting untuk memastikan hasil pengukuran yang akurat dan sesuai standar.
Mengapa Kalibrasi Total Station di perlukan
- Menjaga Akurasi – Kesalahan kecil dalam pengukuran dapat berdampak besar pada proyek konstruksi atau pemetaan.
- Memenuhi Standar – Kalibrasi di perlukan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar industri, seperti ISO atau SNI.
- Mencegah Kesalahan Data – Perubahan kecil dalam sensor atau lensa bisa menyebabkan penyimpangan dalam pengukuran.
- Memastikan Performa Optimal – Kalibrasi membantu mendeteksi dan memperbaiki deviasi sebelum menjadi masalah besar.
Proses Kalibrasi Total Station
Kalibrasi dapat di lakukan dengan dua cara: kalibrasi internal (pengguna) dan kalibrasi eksternal (laboratorium akreditasi).
- Kalibrasi Internal (Oleh Pengguna di Lapangan)
Beberapa pengecekan dan kalibrasi sederhana dapat di lakukan sendiri sebelum menggunakan alat:
Kompensator (Nivelasi Alat)
- Pasang Total Station di atas tripod yang stabil.
- Nivellasikan menggunakan gelembung nivo dan adjustment screws.
- Pastikan alat benar-benar tegak lurus terhadap bidang datar.
Kolimasi (Uji Keselarasan Sumbu)
- Arahkan Total Station ke titik tetap yang jauh.
- Putar teropong 180° dan periksa apakah titik target tetap di posisi yang sama.
- Jika ada penyimpangan, lakukan adjustment pada software atau manual alat.
EDM (Electronic Distance Measurement)
- Ukur jarak terhadap titik yang telah diketahui dengan alat ukur lain.
- Bandingkan hasilnya dengan Total Station.
- Jika terdapat selisih signifikan, alat mungkin perlu dikalibrasi ulang.
Sudut Horizontal dan Vertikal
- Gunakan objek referensi dengan sudut tetap (misalnya sudut 90°).
- Ukur dengan Total Station dan bandingkan dengan nilai sebenarnya.
- Kalibrasi Eksternal (Laboratorium Akreditasi)
Jika hasil pengukuran tidak sesuai standar atau ada penyimpangan yang signifikan, alat harus dikalibrasi oleh laboratorium resmi.
Proses di laboratorium meliputi:
- Pengecekan optik dan elektronik untuk memastikan lensa dan sensor bekerja normal.
- Penyetelan sudut horizontal dan vertikal dengan alat kalibrasi presisi tinggi.
- Pengujian pengukuran jarak menggunakan alat standar dengan ketertelusuran ke standar nasional/internasional.
- Pembuatan sertifikat kalibrasi sebagai bukti bahwa alat sudah sesuai dengan spesifikasi.
Kapan Total Station Harus Dikalibrasi
- Setiap 6 bulan – 1 tahun (tergantung pemakaian)
- Setelah jatuh, terbentur, atau terkena kondisi ekstrem
- Jika hasil pengukuran tidak konsisten
- Sebelum proyek penting yang memerlukan presisi tinggi
Kalibrasi Theodolite
Theodolite adalah alat ukur sudut yang digunakan dalam survei dan konstruksi untuk menentukan sudut horizontal dan vertikal dengan presisi tinggi. Kalibrasi theodolite penting untuk memastikan keakuratan pengukuran dan menghindari kesalahan dalam pekerjaan lapangan.
Mengapa Kalibrasi Theodolite Penting
- Menjamin Akurasi – Kesalahan kecil dalam pengukuran sudut dapat menyebabkan deviasi besar dalam perhitungan koordinat.
- Memenuhi Standar Kualitas – Kalibrasi memastikan theodolite bekerja sesuai standar industri (ISO, SNI, ASTM).
- Menghindari Kesalahan Data – Kesalahan pengukuran sudut dapat menyebabkan ketidaktepatan dalam konstruksi bangunan, jembatan, dan proyek lainnya.
- Memastikan Umur Alat Lebih Lama – Kalibrasi berkala dapat mendeteksi masalah sebelum alat mengalami kerusakan serius.
Proses Kalibrasi Theodolite
Kalibrasi theodolite dapat dilakukan secara internal oleh pengguna atau eksternal di laboratorium kalibrasi resmi jika ditemukan penyimpangan besar.
- Kalibrasi Internal (Oleh Pengguna di Lapangan)
Beberapa langkah pengecekan dan penyetelan sederhana dapat dilakukan sebelum menggunakan theodolite di lapangan.
- Pemeriksaan Nivo (Gelembung)
- Pasang theodolite di atas tripod yang stabil.
- Sesuaikan gelembung nivo menggunakan screws leveling hingga tepat di tengah lingkaran.
- Rotasi alat 180° dan periksa kembali posisi gelembung. Jika bergeser, lakukan penyetelan ulang.
- Pemeriksaan Kolimasi (Keselarasan Sumbu Optik)
- Pilih target tetap di kejauhan.
- Arahkan theodolite ke target dan baca sudutnya.
- Putar alat 180° (balik teleskop) dan baca sudut target lagi.
- Jika hasilnya tidak simetris atau ada selisih signifikan, berarti ada kesalahan kolimasi yang perlu disesuaikan.
- Pemeriksaan Sumbu Vertikal (Penyelarasan Teropong)
- Arahkan alat ke target tinggi, misalnya ujung bangunan atau tiang.
- Putar teropong ke arah bawah hingga melihat titik lain di bawah target.
- Jika garis vertikal tidak lurus atau melenceng, sumbu vertikal perlu disesuaikan.
- Pengujian Sudut Horizontal dan Vertikal
- Pilih dua titik tetap di lapangan dengan jarak yang cukup jauh.
- Ukur sudut antara kedua titik dari dua posisi berbeda.
- Jika hasil berbeda signifikan, berarti ada penyimpangan sudut yang harus dikoreksi.
5. Kalibrasi Eksternal (Laboratorium Akreditasi)
Jika ditemukan penyimpangan dalam pengukuran manual, theodolite harus dikalibrasi oleh teknisi menggunakan alat standar.
Proses Kalibrasi di Laboratorium:
- Pemeriksaan dengan Autocollimator – Untuk mengukur kesalahan kolimasi sumbu optik.
- Pengukuran sudut dengan standar referensi – Memeriksa apakah skala sudut horizontal dan vertikal sesuai spesifikasi.
- Penyetelan ulang jika diperlukan – Menggunakan software atau mekanisme internal theodolite.
- Pengujian akhir – Memastikan hasil sudah sesuai standar sebelum dikeluarkan sertifikat kalibrasi.
Kapan Theodolite Harus Dikalibrasi
- Setiap 6 bulan – 1 tahun, tergantung frekuensi penggunaan.
- Jika alat jatuh, terbentur, atau mengalami guncangan keras.
- Jika hasil pengukuran tidak konsisten dibandingkan dengan alat lain.
- Sebelum proyek yang membutuhkan presisi tinggi.
Kalibrasi Automatic Level
Automatic Level (Waterpass) adalah alat yang digunakan dalam pekerjaan sipil dan survei untuk menentukan perbedaan ketinggian dengan presisi tinggi. Kalibrasi di perlukan untuk memastikan akurasi pengukuran, terutama dalam proyek konstruksi yang membutuhkan ketelitian tinggi.
Mengapa Kalibrasi Automatic Level Penting
- Menjaga akurasi pengukuran – Kesalahan kecil dalam pengukuran elevasi dapat menyebabkan ketidaksempurnaan dalam pembangunan.
- Mencegah kesalahan akibat sumbu optik yang bergeser – Getaran, benturan, atau pemakaian lama dapat menyebabkan penyimpangan pada alat.
- Memastikan kepatuhan terhadap standar industri – Untuk menjaga keakuratan dan kualitas pekerjaan survei dan konstruksi.
Cara Kalibrasi Automatic Level (Waterpass)
Kalibrasi Automatic Level dapat di lakukan dengan pemeriksaan internal oleh pengguna dan kalibrasi laboratorium oleh teknisi ahli jika di temukan penyimpangan signifikan.
- Kalibrasi Internal (Pemeriksaan oleh Pengguna)
Sebelum membawa alat ke laboratorium, Anda bisa melakukan pengecekan sendiri di lapangan dengan langkah berikut:
- Pemeriksaan Nivo (Gelembung) dan Tripod
- Pastikan alat di pasang di atas tripod yang stabil dan dalam kondisi level (sejajar).
- Periksa gelembung nivo dan pastikan berada di tengah setelah di sesuaikan dengan adjusting screws.
- Pemeriksaan Kolimasi (Keselarasan Optik)
- Pasang alat pada bidang datar dengan dua titik sejajar (A dan B) berjarak ±30 meter.
- Arahkan alat ke titik A, baca skala pada rambu ukur.
- Putar alat ke titik B, baca skala.
- Pindahkan alat ke tengah antara A dan B, lalu baca ulang skala pada kedua titik.
- Jika ada perbedaan besar antara pembacaan awal dan kedua, berarti ada penyimpangan kolimasi.
- Pemeriksaan Kompensator (Automatic Leveling Mechanism)
- Arahkan teropong ke titik target.
- Gerakkan alat sedikit dan periksa apakah garis bidik kembali ke posisi semula.
- Jika garis bidik tidak kembali, berarti kompensator perlu di kalibrasi ulang.
- Pengujian Akurasi dengan Metode Dua Peg
- Tempatkan alat di tengah antara dua titik rambu ukur (misal 50 m).
- Catat pembacaan tinggi di kedua rambu.
- Pindahkan alat dekat ke salah satu rambu (misalnya 5 m dari titik A).
- Ulangi pembacaan kedua rambu.
- Jika perbedaan antara kedua metode signifikan, maka alat mengalami kesalahan kolimasi.
- Kalibrasi Eksternal (Laboratorium Akreditasi)
Jika hasil pengujian internal menunjukkan penyimpangan besar, alat harus di kalibrasi oleh teknisi atau laboratorium kalibrasi resmi.
Proses di laboratorium meliputi:
- Pemeriksaan optik untuk memastikan lensa dan reticle dalam kondisi baik.
- Penyetelan sumbu kolimasi untuk menghilangkan deviasi sudut.
- Pengujian kompensator menggunakan alat standar kalibrasi.
- Pembuatan sertifikat kalibrasi sebagai bukti bahwa alat sudah sesuai spesifikasi.
Kapan Automatic Level Harus di kalibrasi
- Setiap 6 bulan – 1 tahun, tergantung frekuensi penggunaan.
- Setelah alat jatuh, terbentur, atau mengalami guncangan keras.
- Jika hasil pengukuran tidak konsisten atau berbeda jauh dari standar.
- Sebelum di gunakan dalam proyek besar yang membutuhkan presisi tinggi. Kalibrasi rutin akan menjaga performa Automatic Level tetap optimal dan memastikan keakuratan dalam setiap pengukuran. Apakah Anda butuh panduan lebih lanjut untuk model alat tertentu
Kalibrasi Prisma Polygon
Prisma polygon adalah alat optik yang di gunakan dalam berbagai aplikasi, seperti kalibrasi instrumen optik, pengukuran sudut, dan interferometri. Kalibrasi prisma polygon di perlukan untuk memastikan akurasi sudut refleksi dan deviasi optiknya, terutama dalam alat-alat seperti Total Station, theodolite, atau sistem pengukuran presisi lainnya.
Mengapa Kalibrasi Prisma Polygon Penting
- Menjaga Akurasi Pengukuran – Kesalahan dalam refleksi sudut bisa menyebabkan deviasi dalam data pengukuran.
- Menjamin Konsistensi Data – Prisma polygon sering di gunakan dalam sistem pengukuran otomatis yang membutuhkan keakuratan tinggi.
- Mencegah Kesalahan Kalibrasi Peralatan Lainnya – Banyak alat survei dan metrologi menggunakan prisma polygon sebagai referensi, sehingga prisma harus di kalibrasi dengan benar.
- Memastikan Kepatuhan terhadap Standar – Kalibrasi berkala memastikan prisma memenuhi spesifikasi standar industri (ISO, NIST, dll.).
Metode Kalibrasi Prisma Polygon
Kalibrasi prisma polygon dapat di lakukan melalui metode manual atau menggunakan peralatan optik canggih di laboratorium.
- Pemeriksaan Manual (Pengguna di Lapangan)
Sebelum mengirim ke laboratorium, pengguna bisa melakukan pemeriksaan awal:
Pemeriksaan Fisik
- Pastikan prisma bersih dari debu, goresan, atau kerusakan yang bisa mempengaruhi refleksi cahaya.
- Periksa apakah ada keretakan atau deformasi pada permukaan prisma.
Periksa Sudut Refleksi dengan Theodolite atau Total Station
- Tempatkan prisma polygon di depan Total Station atau Theodolite dengan sudut yang di ketahui.
- Pantulkan sinar dari alat dan periksa apakah sudut refleksi sesuai dengan spesifikasi.
- Jika ada deviasi besar, prisma mungkin mengalami penyimpangan sudut.
Pemeriksaan dengan Sumber Laser
- Gunakan sumber laser dan arahkan ke salah satu sisi prisma.
- Periksa deviasi sudut pantulan menggunakan sensor atau layar deteksi.
- Jika sudut pantulan tidak sesuai dengan spesifikasi, prisma memerlukan kalibrasi ulang.
- Kalibrasi Laboratorium (Metode Profesional)
Jika di temukan penyimpangan dalam pengukuran manual, prisma harus di kalibrasi menggunakan peralatan metrologi canggih.
Proses Kalibrasi alat survey di Laboratorium:
- Pemeriksaan menggunakan Autocollimator – Alat ini di gunakan untuk mengukur deviasi sudut pantulan prisma dengan akurasi tinggi.
- Pengukuran sudut pantulan pada setiap sisi prisma untuk memastikan kesimetrisan refleksi.
- Perbandingan dengan standar acuan (misalnya prisma dengan sertifikat NIST atau standar ISO).
- Kompensasi atau koreksi deviasi sudut, jika memungkinkan.
- Penerbitan sertifikat kalibrasi, yang mencatat semua penyimpangan sudut dan nilai koreksi.
Kapan Prisma Polygon Harus di kalibrasi
- Setiap 1 – 2 tahun untuk memastikan akurasi tetap terjaga.
- Jika prisma mengalami benturan, goresan, atau kerusakan fisik.
- Jika di temukan penyimpangan signifikan dalam pengukuran menggunakan alat yang bergantung pada prisma.
- Sebelum di gunakan dalam proyek yang membutuhkan presisi tinggi.
Beli juga: Pengertian serta tujuan dari survey pemetaan